DI BALIK KISAH SERIBU
BANGAU KERTAS
Di suatu
pagi, di sekolah SMA Tunas Bangsa Arini
salah satu murid kelas 2 berdiri termenung di luar ruang BK dengan lemasnya.
Dari dalam ruangan terdengar suara seorang pria sedang berbincang bincang
dengan salah seorang guru pembimbing BK .
“Sekolah
macam apa ini? Anak saya ini sekolah di SMA, masa disuruh membuat bangau kertas
sebagai PRnya memang anak saya ini masih sekolah TK apa?, malah saya tanya
ia akan membuat seribu bangau kertas
dalam dalam waktu tiga hari saja,apa ini tidak gila? Dia sampai sampai tidak
mau makan dan tidur hanya gara-gara ingin menyelesaikan PRnya ,”kata pria itu.
Bu
Nining,guru BP itu hanya bisa diam,sepertinya takut pada pria yang sedang
dihadapinya. “Sabar pak Mario (ayah Arini),saya akan bertanya terlebih dahulu
pada guru yang memberinya tugas tersebut. Apakah benar dia memberikan tugas berat seperti itu pada muridnya.Bila
benar, saya selaku pembimbing BK akan
memberinya tindakan tegas.
“Sebaiknya
memang begitu. Saya tidak habis pikir guru macam apa yang tega memberikan PR
seberat dan sekoyol itu pada muridnya,”kata pria itu dengan muka seram .
Setelah
bercakap cakap sebentar akhirnya pria itu mohon diri. Arini sempat bertatapan
muka dengan ayahnya itu sesaat sebelum masuk ke dalam ruangan. Ia hanya
melihatnya sekilas walaupun Arini mencoba tersenyum dengan lebar ,tetapi tetap
saja tidak bisa. Arogan sekali ayah pada ku?, bisiknya didalam hati.
“Apa yang
telah kau lakukan Arini?”tanya Bu Nining gusar pada Arini.
Arini
menggeleng. “Saya tidak melakukan apa apa, Bu. Saya hanya iseng saja melakukan
ini semua , kata Arini. tapi mengapa ayah kamu bilang kalau kamu setiap malam
selalu membuat bangau kertas?
Itu karena
pada saat saya masih dukuk di bangku TK ada salah satu guru bercerita tentang sebuah
legenda dari negeri Jepang ,bahwa sebuah permintaan akan terkabul dengan
membuat seribu bangau kertas,”begitu jawabnya. Mungkin bagi kebanyakan orang
legenda tentang bangau kertas itu hanya mitos belaka, tapi bagi saya itu adalah
mitos yang nyata. Jadi, jika saya ingin
permintaan saya dikabulkan maka saya harus membuat bangau kertas sebanyak seribu
buah. Bu Nining pun terdiam sejenak, lalu kemudian Arini pun di suruhnya
kembali ke kelasnya.
Keesokan harinya Bu Nining kembali mengundang
Pak Mario selaku ayah dari Arini untuk menyelesaikan hal itu. Setelah berbicara
kesana kemari ayah Arini pun mengerti apa yang menjadi masalah putrinya
tersebut, maka ia mengajak Bu Nining menuju ke sebuah pemakaman umum dengan
menaiki mobilnya.
Ini makam
ibunya Arini,”kata Pak Mario sambil menunjuk sebuah nisan.
Bu Nining
ternganga. Jadi Arini sudah tidak mempunyai mama!
Ibu Arini
meninggal waktu dia melahirkan Arini .Kondisinya lemah saat hamil,tapi istri
saya nekat untuk hamil karena ingin
memberikan anak untuk saya,lalu terjadilah lah yang tak disangka sangka .
Sejak saat
itu saya bersumpah tidak akan membiarkan seorangpun untuk menyentuh dan bahkan menyakiti Arini sedikitpun . Bagi saya Arini
adalah jiwa,raga dan segalanya untuk saya .Dan sampai saat ini Arini tidak mau berhenti
membuat bangau kertas itu sebelum jumlahnya mencapai seribu buah.Bisa
banyangkan bagaimana perasaan saya Bu, sebagai orang tua tunggalnya?”katanya
memelas sambil meneteskan air mata kesedihan.
Mata Bu Nining
berkaca kaca mendengar cerita Pak Mario. Tolong bantu saya Bu!”
Mungkin
sebagai guru BPnya ibu bisa memberi pengertian kepada anak saya. Baiklah pak
saya akan berusaha sekeras mungkin untuk membantu masalah anda,”kata Bu Nining.
Keesokan
harinya Arini di panggil oleh Bu Nining di Ruang BP.
Assalammualaikum
Bu, sapa Arini,” dengan wajah muramnya.
Waalaikumsalam,
mari masuk sini. Ibu ingin bicara berdua saja
denganmu,” kata Bu Nining.
Ada apa Bu,
“tanya Arini penasaran. Sini Rin ibu bilangi ya,sebaiknya kamu jangan seperti
ini,sebaiknya kamu ini bangkit dari keterpurukan, supaya ibu kamupun disurga
nanti bisa tersenyum melihatmu dan kamu sendiri bisa tambah berprestasi, “kata
Bu Nining menasehatinya.
Tapi bu,
saya itu hampir setiap malam merasa kesepian dan merasa sendiri . Saya rindu
sekali sama mama saya,”kata Arini sambil menangis.
Ya, kan kamu
bisa mendoakannya setiap malam,atau kamu juga bisa mengunjungi makam mama mu,
jika kamu sedang sedih, “kata Bu Nining, menjelaskannya.
Baiklah bu,
saran Bu Nining akan saya coba,”kata Arini.
Nah itu
lebih baik,” Bu Nining tersenyum dengan lebarnya.
Senja yang
indah ditemani sinar matahari yang temaran ,rasa kalbu membawa kehangatan
pikiran Arini pun melayang, disini di danau ini Arini sedang duduk termenung merenungkan perkataan dari Bu Nining tadi pagi
, sampai ia pun meneteskan air mata kesedihan.
Selama ber-hari hari Arini memikirkan permasalahan yang sama
hingga ia lupa akan segalanya, setelah seminggu berlalu, Arini pun mulai
memberanikan diri untuk bertemu Bu Nining di ruang BP.
Assalammualaikum
Bu, sapa Arini,” dengan wajah gembira dan penuh semangat.
Waalaikumsalam, mari masuk sini. Ada apa ini Kok tumben kamu
kesini ,” kata Bu Nining.
Iya Bu, saya kesini untuk membahas tentang nasehat Bu Nining
seminggu yang lalu.
Oh tentang itu, bagaimana Rin keputusannya…..??,”tanya Bu
Nining,penasaran.
Sudah Bu, saya sudah memikirkannya dengan masak-masak Bu.
Keputusan, saya akan mencoba bangkit lagi dan menata hidup saya dengan harapan
yang lebih baik lagi, Bu.
Wah, itu memang keputusan yang paling tepat Rin, di dalam
hatinya Bu Nining merasa senang.
Seminggu
setelah itu Bu Nining berpapasan dengan Arini, Bu Nining memperhatikan sikap
Arini sudah banyak mengalami
perkembangan. Ia tidak merasakan sikap Arini yang murung dan pendiam seperti dulu-dulu lagi.Dan didalam hatinya,Bu
Nining mengucap syukur.
Sorenya
Arini dan ayahnya mengunjung kediaman Bu
Nining,
Tok…tok….tok….Assalammualaikum
Bu,.
Waalaikumsalam,siapa
ya (Bu Nining sambil membukakan Pintu),Oh kamu Arini,sama siapa kesini…..?”Bu
Nining bertanya.
Saya bersama
ayah saya bu, jawab Arini. (ayah Arini pun Muncul)
Mari
masuk…..!!!
Ada
keperluan apa ya Bapak dan Arini Kesini…?’tanya Bu Nining.
Saya dan
ayah saya kesini untuk mengucapkan terima kasih kepada Bu Nining, karena Bu
Nining telah membantu saya untuk keluar dari keterpurukan yang selama ini
menghantui saya,”jawab Arini, dengan
hati yang riang.
Iya.sama-sama,
saya juga senang karena bisa membantu anak didik saya keluar dari permasalahan.
Ya sudah bu,
saya pulang dulu Assalammualaikum .
Waalaikumsalam
Dan ada satu kalimat yang di ucapkan Bu Nining kepadanya,
agar ia tetap semangat untuk menjalani hidup yang berat ini “bahwa dalam hidup kita tidak akan sendiri,
selagi kita bisa mencari teman yang sejati”,itulah kata kata Bu Nining yang
selalu diingatnya sampai saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar